Demokrat Tetap Optimistis Menangi Pemilu 2014
Nurhayati mengemukakan, keprihatinan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono terhadap menurunnya popularitas partai lewat beberapa hasil survei seharusnya dijawab seluruh kader dengan bekerja keras.
"Kader PD harus optimistis. Insya Allah, ini adalah titik terendah yang dialami PD dan setelah ini kita akan melejit karena masyarakat mengetahui tindakan apa yang sudah dilakukan partai dan SBY," katanya.
Menurut dia, turunnya popularitas PD, bukan hanya tanggung jawab SBY selaku Ketua Dewan Pembina, Ketua Umun Anas Urbaningrum dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro.
"Tapi tanggung jawab semua lapisan keluarga besar Partai Demokrat. Bagaimana mengangkat dan mengembalikan kepercayaan masyarakat. Mari sama-sama menaikkan citra PD," kata anggota Komisi I DPR itu.
Nurhayati menambahkan, adanya "badai" yang melanda PD dan akan terus bergulir hingga 2014. Itu harus disikapi dengan bekerja keras.
"Yang kita perlukan, kita pentingkan adalah soliditas kader, saling mendukung, saling bantu untuk kebaikan dan perkuat konstituen (khusus bagi anggota fraksi). Saya yakin dan Insya Allah, kita akan jadi pemenang," kata Nurhayati.
PD tetap bertekad memberantas korupsi dan penegakan hukum. "Itu bisa dilihat saat PD menyikapi kadernya berurusan dengan hukum yang kemudian menjadi tersangka dan otomatis dinonaktifkan sebagai pengurus," katanya.
"Itu sikap tegas SBY. PD tetap 'concern' tentang pemberantasan korupsi dan masyarakat tahu tentang itu. Masyarakat yakin dengan apa yang dilakukan PD dan SBY," kata dia.
Kepada parpol lain, kata Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR itu, diharapkan juga bisa menjaga dan menghormati hak-hak PD.
"Kita lihat parpol lain yang terkena kasus hukum dan jadi tersangka, tidak ada sanksi pemecatan atau penonaktifan sebagaimana yang dilakukan oleh Demokrat," ujar Nurhayati.
"Maka saya yakin, Insya Allah, PD tetap jadi pemenang Pemilu 2014. Asal semua kader PD solid, tetap kerja untuk rakyat, menjaga konstituen, patuh pada ideolog partai yang bersih, cerdas, sopan dan santun dan saling jaga. Ibarat rumah, kita tidak mau dalam rumah jadi hancur berantakan karena 'badai' yang tidak hanya datang dari luar, tapi juga dari internal partai," tambah dia.
Karena itu, dia berharap, semua mengikuti petunjuk dan arahan SBY, agar tidak saling bicara dan kalau bicara sesuai tupoksinya.
"Apa yang ada di internal tak perlu dikatakan ke media. Jangan sampai memberikan tontonan yang tidak baik ke masyarakat dan itu dipertontonkan oleh kader PD. Itu menyedihkan karena SBY selalu tampil santun dan berwibawa," ujar Nurhayati.
Semua bisa ambil hikmah dari peristiwa tersebut. Ia juga menilai, ada upaya dari partai lain untuk memanfaatkan "badai" yang melanda PD.
0 komentar:
Posting Komentar